Sabtu, 20 Oktober 2012

PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK



DATA ELEKTRONIK PENDEKATAN DALAM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK Dalam computer based systems suatu transaksi dapat dimasukkan secara sendiri-sendiri maupun secara kelompok, setelah dimasukkan dapat juga diproses secara langsung maupun kelompok. Agar lebih jelas, akan diuraikan satu persatu mengenai masing-masing sistem tersebut diatas. Pendekatan Batch Data Entry Pendekatan ini merupakan pendekatan tradisional dalam pemasukkan data untuk diproses. Pendekatan tersebut pertama kali mengumpulkan data dari berbagai dokumen sumber untuk dibuat kelompok dan kemudian diproses secara berkala per kelompok. Media yang dapat dipakai untuk mendukung penggunaan pendekatan ini adalaha Optical Character Recognition (OCR), Magnetic Ink Character Recognition (MICR), magnetic tapes, magnetic disk, dan Disket. Pendekatan On-line Data Entry Pendekatan ini lebih maju dari pendekatan di atas. Pada on-line processing , setiap transaksi yang terjadi langsung dimasukkan ke dalam sistem untuk kemudian diproses. Dalam bidang produksi kita kenal suatu sistem JIT (just in time). Pada beberapa aplikasi, data yang berkaitan dengan suatu transaksi terlebih dahulu direkam/dicatat pada suatu dokumen sumber untuk kemudian dirubah bentuknya kedalam sistem komputer, tetapi ada juga yang tidak memerlukan adanya dokumen sumber, jadi data sudah langsung berbentuk computer-readable. Terlihat pada paragraf diatas, bahwa alat yang dapat digunakan untuk mendukung pendekatan ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu : Peralatan yang digunakan membutuhkan intervensi manusia. Peralatan yang digunakan tidak membutuhkan intervensi manusia. Pada jenis nomor satu, transaksi yang terjadi dicatat pada suatu media, biasanya kertas, kemudian akan langsung dimasukkan kedalam komputer dengan cara diketik melalui keyboard. Proses pemasukkan data ini biasa disebut keyed data entry. Sedangkan pada jenis nomor dua, tidak diperlukan adanya media lain tetapi data transaksi langsung masuk kedalam komputer dalam bentuk yang sudah dapat dibaca komputer. Contohnya adalah penggunaan barcode, dalam penggunaan barcode ini kita tidak perlu lagi melakukan keying (pemasukkan data) tapi scanner langsung membaca data yang ada dan langsung disimpan dalam media tertentu (disket) menunggu di proses lebih lanjut. PENDEKATAN BATCH DATA PROCESSING Batch processing meliputi pemrosesan data secara kelompok. Sama dengan proses pemasukkan data secara kelompok, data yang sudah masuk dikumpulkan sampai batas tertentu (bisa dalam kuantitas maupun waktu) kemudian baru diproses. Secara umum pendekatan batch processing digunakan bersamaan dengan pendekatan batch entry, namun dalam beberapa aplikasi, batch processing digunakan bersamaan dengan pendekatan on-line entry. Pada aplikasi ini data transaksi yang terjadi disimpan dalam suatu tempat sementara sampai jumlah tertentu (atau waktu tertentu) baru kemudian akan diproses. Pendekatan ini banyak digunakan jika transaksi yang terjadi mempunyai volume yang besar dan bersifat rutin. Dalam pendekatan ini terdapat dua tipe up-date data, yaitu : sequential (berurut) dan random (acak). PENDEKATAN ON-LINE PROCESSING Dalam pendekatan ini pemrosesan data akan dilakukan begitu data transaksi muncul. Pendekatan ini digunakan untuk situasi yang bersifat dinamis, dimana informasi yang up-to-date sangat dibutuhkan. Pendekatan ini juga biasa disebut sebagai sistem pemrosesan interaktif, karena on-line processing umumnya melibatkan interaksi langsung dengan manusia. Kombinasi yang paling mungkin adalah menggunakan on-line processing dengan on-line data entry. Dari uraian diatas secara umum terdapat beberapa kombinasi pemrosesan data elektronik yang sering kita temui dalam suatu perusahaan, yaitu : Batch Data Entry ; Batch Processing On-line Data Entry ; Batch Processing On-line Data Entry ; On-line Processing PERBANDINGAN UNTUNG RUGI PENGGUNAAN BATCH DAN ON-LINE PROCESSING BATCH PROCESSINGON-LINE PROCESSINGKEUNTUNGANBiaya penerapannya relatif murah Menyediakan suatu alat kontrol berupa batch total. Penerapannya lebih efisien melalui pemrosesan secara berurut. Menyediakan suatu informasi yang up-to-date. Menyediakan suatu proses kontrol lebih awal Meniadakan proses sortir dan pengubahan data. KERUGIANTidak dapat menyedia- kan informasi yang up-to-date. Harus melakukan sortir dan pengubahan bentuk data. Membutuhkan penanganan untuk mengatur dokumen sumber. Membutuhkan peralatan yang lebih mahal. Tidak dapat menggunakan batch kontrol.

LATIHAN SOAL

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9a.jpg
Pertanyaan Ulangan :
  1. Bagaimana definisi/pengertian saudara mengenai komputer?
  2. Kenapa komputer memerlukan adanya program dan apakah yang dimaksud dengan program itu sendiri?
  3. Apa fungsi brianware pada pengertian komputer?
  4. Komputer generasi keberapakah yang ada pada saat ini, dan berikan alasan kenapa saudara memberikan jawaban tersebut.
  5. Sebutkan contoh komputer generasi kedua berikut teknologi yang digunakan.
  6. Dibanding dengan tabung hampa udara, maka transistor memiliki banyak keunggulan, sebutkan keunggulan-keunggulan tersebut.
  7. Sebuah komputer bisa disebut sebagai PC, MINI ataupun MAINFRAME karena faktor apa?
  8. Apa yang dimaksud dengan single user dan multi user?
  9. Komputer PC yang ada dilaboratorium dan digunakan untuk praktikum para mahasiswa, bisa dikatagorikan sebagai single ataukah multi user?, berikan alasan saudara.
  10. Dibanding dengan Mini ataupun Mainframe, komputer PC ternyata mempunyai banyak keunggulan, sebutkan tiga keunggulan tersebut
  11. Apa kelemahan PC yang paling mendasar jika dibanding dengan Mini ataupun Mainframe?
  12. Data didalam kehidupan sehari-hari sebenarnya sangat banyak dan beragam, bisakah saudara menceritakan pengertian data tersebut?
  13. Jenis data yang bagaimana yang bisa diolah oleh komputer, dan sebutkan pula jenis komputer yang harus digunakan untuk mengolah data-data tersebut.
  14. Konsep robot itu merupakan perkembangan dari komputer jenis apa dan biasanya digunakan untuk apa?
  15. Sebutkan bagian-bagian yang paling mendasar dari sebuh komputer.
  16. Sebutkan pula bagian-bagian dari Central Processing Unit.
  17. Arithmatic Logical Unit itu berfungsi untuk apa?
  18. Media disket yang biasa kita gunakan, termasuk input, output ataukah input/output device?, berikan alasan saudara.
  19. Kenapa disket diperlukan oleh sistem komputer?
  20. Dapatkah saudara menerangkan tentang perbedaan pengertian antara Field dan File, Bit dan Byte?
  21. Terangkan, kenapa konsep binary, oktal dan hexa desimal digunakan dalam sistem komputer
  22. Dapatkah saudara mengkonversikan bilangan 125 (desimal) kedalam binary ?
  23. Kenapa 4-bit BCD dikatakan tidak efisien?
  24. Dapatkah saudara menceritakan tentang pengertian dari ASCII dan EBCDIC?
  25. Dimana letak perbedaan antara ASCII dan EBCDIC?

1.8. Hirarchi Penyajian Data



1.8. Hirarchi Penyajian Data

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-8a.jpg
Pengertian data yang diolah oleh komputer, cara penyajiannya dapat dibagi dalam beberapa tingkatan/hirarchi, yaitu:

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-8b.gif
a. Byte/Karacter
Merupakan satuan data paling kecil. Karakter bisa berbentuk huruf (A s/d Z, atau a s/d z), berbentuk angka (0 s/d 9), ataupun berbentuk tanda baca lainnya lagi.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-8c.gif
b. Field
Merupakan kumpulan dari karakter-karakter yang membentuk suatu arti tertentu; Misalnya, Field untuk Nomor Mahasiswa, Field untuk Nama Mahasiswa, Field untuk Mata Pelajaran dan lainnya.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-8d.gif
c. Record
Merupakan kumpulan dari field-field yang membentuk sebuah arti. Misalkan kumpulan field NIRM, NAMA MATERI PENDIDIKAN pada akhirnya membentuk sebuah record.
http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-8e.gif
d. File
File merupakan kumpulan dari record-record . Dengan demikian, hirarchi penyajian data dengan urutan dari kecil kebesar adalah sebagai berikut: Byte/Character -> Field --> Record --> File

1.9. Sistem Bilangan



1.9. Sistem Bilangan

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9a.jpg
Pada dasarnya, komputer baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Aliran listrik yang mengalir ternyata memiliki dua kondisi, yaitu kondisi ON yang berarti ada arus listrik, dan kondisi OFF yang berarti tidak ada arus listrik. Berdasar hal tersebut kemudian dibuat perjanjian, bahwa kondisi ON diberi lambang 1 (angka satu), dan kondisi OFF diberi lambang 0 (angka nol).

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9b.gif
Seluruh data yang berupa angka, abjad ataupun special character kemudian ditulis dalam rangkaian kombinasi 0 dan 1, misal angka 5 ditulis dalam bentuk 00091 dan huruf D ditulis dalam 1990. Pabrik komputer membuat seluruh terjemahan ini dalam bentuk rangkaian elektronik yang tersimpan didalamnya.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9c.gif
Dengan demikian, seandainya kita kemudian memasukkan tulisan yang berbunyi: I LOVE YOU melalui keyboard, tulisan ini secara otomatis akan diterjemahakan kedalam bentuk 1 dan 0 oleh komputer.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9d.gif
Agar bisa dibaca oleh manusia, hasil terjemahan ini kemudian diterjemahkan kembali kedalam bentuk dan huruf ataupun angka seperti asalnya, dan kemudian dikeluarkan melalui layar monitor.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9e.gif
Karena hanya memiliki 2 angka dasar, yaitu 0 dan 1, maka sistem bilangan semacam ini kemudian dikenal sebagai sistem bilangan biner (binary number). Untuk perbandingan, sistem bilangan yang telah kita kenal disebut sebagai sistem bilangan desimal; Disebut desimal karena memiliki angka dasar yang berjumlah 9, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9f.gif
a. Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan yang selama ini kita kenal adalah sistem bilangan desimal, dimana sistem bilangan desimal ini memiliki angka dari 0 hingga 9, dengan jumlah bilangan mencapai 9 buah. Dalam contoh terlihat, bahwa angka 3675 bisa diartikan sebagai (5X91) + (7X91) + (6X92) + (3X93). Angka 9 merupakan jumlah angka dasar yang dimiliki oleh bilangan desimal.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9g.gif
b. Sistem Bilangan Binary
Karena sistem bilangan binary hanya memiliki angka 0 dan 1 saja, maka nilai 199 dalam bilangan biner dapat diartikan sebagai: (0X20) + (1X21) + (0X22) + (1X23) + (1X24) = 26. Angka 2 merupakan jumlah angka dasar yang dimiliki oleh bilangan biner

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9h.gif
Untuk mengkonversikan bilangan desimal ke-binary, maka langkah yang bisa dilakukan adalah: a. Apabila bilangan tersebut bisa dibagi dengan 2, maka hasilnya ditulis 0 pada sisi sebelah kanan (lihat gambar disebelah). Tetapi apabila tidak, maka angka 1 yang ditulis.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9i.gif
Untuk melakukan penambahan pada bilangan binary, langkah yang dilakukan adalah sama dengan langkah penambahan pada bilangan desimal. Karena angka tertinggi yang dimiliki hanyalah angka 1, maka seandainya pada penjumlahan tersebut mehasilkan angka 2, maka akan ditulis 0 dengan catatan masih menyimpan 1. Seandainya pada penjumlahan menghasilkan angka 3, maka akan ditulis 1 dan masih menyimpan 1 (lihat contoh).

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9j.gif
Apabila dalam melakukan pengurangan ternyata angka yang dimiliki masih kurang nilainya, maka bisa diambil langkah dengan cara meminjam angka yang berada disebelah kiri. 1 angka apabila dipinjam/dipindah keposisi kanan, akan mempunyai nilai 2 (lihat contoh).

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9k.gif
Langkah yang dilakukan pada saat perkalian pada bilangan binary juga sama dengan langkah yang dilakukan pada bilangan desimal. Hal ini bisa dilihat pada contoh yang ada.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9l.gif
Prinsip pembagian pada bilangan binary juga tidak berbeda dengan prinsip pembagian pada bilangan desimal. Hal ni bisa terlihat pada contoh yang ada.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9m.gif
c. Sistem Bilangan Octal dan Hexadesimal
Selain menggunakan sistem binary, komputer juga menggunakan sistem bilangan octal, dimana mempunyai jumlah bilangan dasar sebanyak 8 dan sistem bilangan hexa-desimal yang mempunyai bilangan dasar sejumlah 16. Susunan angka yang dimiliki kedua bilangan, seperti yang nampak pada gambar.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9n.gif
Walaupun demikian, komputer tetap bekerja dengan menggunakan sistem binary. Angka dasar 8 dan 16 hanya dibutuhkan saat mengubah dari atau menjadi binary, dan dengan cara ini memungkin penulisan menjadi lebih ringkas dari nilai sebenarnya yang ada didalam memory komputer. Octal senantiasa ditulis dalam tiga angka dan hexa desimal dalam empat angka.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9o.gif
Sistem bilangan Octal memiliki angka sebanyak 8 buah, yaitu dari angka 0 hingga 7. Untuk membuat konversi bilangan dari Oktal ke-desimal, digunakan angka dasar 8, karena sesuai dengan jumlah angka yang dimilikinya.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9p.gif
Karena jumlah angka yang dimiliki oleh bilangan ini jumlahnya 16, maka angka 16 inilah yang dijadikan dasar untuk konversi ataupun perhitungan-perhitungan lainnya.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9r.gif
d. System BCD
Pada awalnya, system BCD (Binary Coded Decimal), menggunakan 4-bit guna menyajikan bilangan desimal. Setiap digit didalam bilangan desimal, akan dirubah kedalam bentuk 4-bit binary. sebagai contoh, bilangan 3752 didalam bilangan desimal, akan diubah menjadi 0011 0111 091 009.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9s.gif
Karena dianggap tidak efisien, yaitu hanya sanggup menampung data sebanyak 24 atau 16 karakter yang berbeda, maka sistem BCD ini kemudian disempurnakan dengan menggunakan 6-bit guna menyajikan data yang ada. Dengan demikian, data yang disajikan akan menjadi lebih banyak lagi, yaitu 26 atau sejumlah 64 karakter yang berbeda-beda.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/images/new/1-9t.gif
f. System EBCDIC
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) menggunakan 8-bit guna menyajikan data yang ada. Dengan adanya 8-bit ini, tentu saja jumlah data yang disajikan menjadi lebih besar, yaitu sebanyak 28 atau 256 kombinasi. 4 karakter yang berada disebelah kiri disebut sebagai zone-bits, dan 4 karakter sisanya disebut sebagai numerik bits. Kode-kode ini banyak digunakan oleh komputer IBM ataupun peralatan yang menggunakan standart IBM.


g. System ASCII
ASCII(American Standart Code for Informa tion Interchange), menggunakan 7-bit guna menyajikan beberapa data. Sistem ini digunakan oleh beberapa pabrik komputer secara bersama-sama sehingga menghasilkan suatu standart yang baku untuk semua jenis komputer. Walaupun ASCII menggunakan kode 7-bit , tetapi dalam pelaksanaannya tetaplah 8-bit yang digunakan. Sebab masih menggunakan extra bit yang digunakan untuk mendeteksi pelbagai kesalahan yang timbul.